Wednesday, 31 August 2016

ISLAM WAJIB TAU..!!BERHATI-HATILAH.!! ((Mukena dengan Renda Bermotif Salib))Ada Disekitar Anda..!!Bapak,Ibuk Bantu Share Agar Banyak Yang Tahu

Mendekati Ramadhan beredar broadcast berkaitan mukena dengan motif salib. Mukena ini banyak dijual lewat cara online dengan berbagai warna yang menarik.

Apabila saksikan sekilas, mukena ini terlihat sama juga dengan mukena umumnya dengan hiasan renda di depannya. Namun, renda itu yang jadi jadi persoalan karena membuat salib besar dengan jelas.

“Pembeli diminta untuk lebih cermat lagi, dan harus jeli. Perhatikan detailnya, ” komentar M. Hidayat Rafiyanda, seseorang nitizen yang juga umum berjualan online.

“BOIKOT MUKENA SALIB….! Mohon cermati mukena dari gambar itu. Mukena ini lagi booming. Nama mukenanya al-aghani. Bila yang ori dapat hingga 1 jutaan. Yang


tiruan banyak beredar. ” katanya mengingatkan nitizen yang lain.

Alhamdulillah,


Hidayat diingatkan oleh
suppliernya yang seorang muallaf terkait sinyal salib pada mukena itu.

Permasalahan ini menyadarkan kita untuk lebih siaga lagi dalam beli dan menggunakan produk yang


terkadang tanpa disadari memiliki kandungan hadharah (peradaban yang datang dari ideologi spesifik) khas kafir, karena bermacam makar dari golongan kafir bakal senantiasa mengintai kita.

Allah ta’ala berfirman,

“Orang-orang Yahudi dan Nasrani akan tidak suka kepadamu hingga anda ikuti agama mereka. Katakanlah : “Sesungguhnya panduan Allah tersebut panduan (yang sesungguhnya) ”. Dan sesungguhnya apabila anda ikuti kemauan mereka sesudah pengetahuan datang kepadamu, jadi Allah tak akan jadi pelindung dan penolong bagimu. ” (QS. al-Baqarah (2) : 120)

Juga Hadits Nabi shallallahu alaihi wasallam :

“Sungguh kalian bakal ikuti jalan beberapa orang sebelumnya kalian sejengkal untuk sejengkal dan sehasta untuk sehasta sampai apabila beberapa orang yang kalian ikuti itu masuk ke lubang dhob (yang sempit meskipun, -pen), pasti kalian pasti akan mengikutinya. ” Kami (beberapa teman dekat) berkata, “Wahai Rasulullah, apakah yang diikuti itu yaitu Yahudi dan Nashrani? ” Beliau menjawab, “Lantas siapa lagi? ” (HR. Muslim no. 2669).

Sumber: http://www.semuainformasi07.com/2016/08/islam-wajib-tauberhati-hatilah-mukena.html
Share:

Masya Allah Inilah Ambillah 9 Hikmah dari Berqurban


Sebentar lagi kita akan memasuki bulan haji, atau bulan Zulhijjah. Yang mana dalam bulan tersebut ada salah satu amalan sunnah yang sarat hikmah.

Dalam Halaman Facebook resminya Ustadz Arifin Ilham memberikan 9 poin tentang hikmah berqurban, antara lain:

  • Bukti nyata bersyukur, “Supaya mereka menyebut nama Allah atas apa yang Allah rizkikan kepada mereka berupa binatang ternak.” (QS. Al Hajj: 34).
  • Bukti Cinta kepada Allah, “Kalian tidak akan meraih kebaikan sempurna kecuali infakkan apa yg paling kalian cintai…” (QS Al Baqoroh 93).
  • Bukti Sebagai Hamba yang Bertaqwa, “Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-sekali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketaqwaan dari kamulah yg dapat mencapainya” (Al – Hajj: 37).
  • Meneladani Rasulullah, maka barang siapa berqurban, berhak mendapatkan syafaat Rasulullah, “Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS Ali Imron 31).
  • Berhak Beribadah kepada Allah, “Barang siapa yang mempunyai keluasan (harta) dan tidak mau berkurban, maka janganlah mendekati tempat shalat kami!” (HR Ahmad, Ibnu Majah, Al Hakim, Ad Daruquthni dan Al-Baihaqi).
  • Meraih ampunan dosa, “Fatimah, berdirilah dan saksikan hewan sembelihanmu itu. Sesungguhnya kamu diampuni pada saat awal tetesan darah itu dari dosa-dosa yang kamu lakukan… (HR. Abu Daud dan At-Tirmizi).
  • Pahalanya sangat besar, “Pada tiap-tiap lembar bulunya itu kita memperoleh satu kebaikan” (HR Ahmad dan Ibnu Majah).
  • Hewan qurban bersaksi, “Sesungguhnya ia (hewan qurban) akan datang pada hari kiamat dengan tanduk, kuku dan bulu-bulunya. Dan sesungguhnya darah hewan qurban akan jatuh pada sebuah tempat didekat Allah sebelum darah mengalir menyentuh tanah. Maka berbahagialah jiwa dg nya”. (HR At Tirmidzi, Ibnu Majah dan Al Hakim).
  • Maka Kami beri Dia khabar gembira dengan seorang anak yang Amat sabar (Ismail).Maka tatkala anak itu sampai (aqil baligh) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku Sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu!” ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yg diperintahkan kepadamu, insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar”.

Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya).

Dan Kami panggillah dia: “Hai Ibrahim, sungguh kamu telah membenarkan mimpi itu.

Sesungguhnya Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yg berbuat baik.

Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yg nyata. Dan Kami tebus anak itu dg seekor sembelihan yg besar.

Kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian yg baik) di kalangan orang-orang yg datang Kemudian,

(yaitu)”Kesejahteraan dilimpahkan atas Ibrahim (selamat sejahtera Ibrahim”.

Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yg berbuat baik” (QS Ash-Shaffat 100-110). []
Share:

Masya Allah !!! Tak Punya Tangan Dan Kaki, Pemuda Ini Selalu Shalat Jamaah Di Masjid Dan Mengajar Ngaji


Masya Allah... siapa pun kita pasti akan terinspirasi dengan Muhammad Amanatullah. Meskipun tidak memiliki tangan dan kakinya tak sempurna, pemuda berusia 23 tahun ini selalu shalat jamaah di masjid. 

Yang lebih membuat kagum, ia juga mengajar mengaji dan aktif melukis. Lukisannya tak hanya dipasarkan di dalam negeri, tetapi juga sudah merambah ke luar negeri.

Aam, demikian ia akrab disapa, merupakan warga Kelurahan Sidomoro Kecamatan Kebomas, Gresik, Jawa Timur. Ia sosok yang ceria dan bersemangat. Sepeda kecil beroda tiga menjadi kendaraannya untuk bergerak dari rumahnya ke masjid, ke TPQ, dan berbagai tempat lainnya.

Di rumahnya di Jalan RA Kartini Gang XVI Dusun Tubanan Timur, sejumlah lukisan karya Aam terpampang. 

"Yang sebelah sana barusan mengikuti pameran di GOR Petro," kata Aam sambil mengarahkan wajahnya ke lukisannya yang dipajang di salah satu sudut ruangan.

Lebih jauh Aam menjelaskan bahwa dirinya mencintai dunia melukis sejak kelas 3 SD. Ketika itu ia mengikuti salah satu lomba melukis dan mewarnai di Surabaya dan mendapatkan juara dua. Mengetahui bakat Aam, Pak Inung gurunya kemudian membimbing Aam hingga menguasai beberapa teknik melukis.

Menurut Aam, jika ingin maju dan sukses, maka harus semangat. Dan semangat itulah yang ingin ia tularkan kepada sesama.

"Jangan gampang berputus asa, karena berputus asa akan menghambat kita untuk maju dan sukses," pesan Aam seperti dikutip Inigresik.

"Lihatlah saya seperti ini bisa masa anak normal tidak bisa," tambahnya memotivasi.
Share:

Inilah Nasyid Hamas Yang Paling Ditakuti Israel


Nasyid ini disebut-sebut sebagai nasyid yang paling ditakuti Israel. Bukan karena video klipnya yang memperlihatkan aksi para mujahidin Hamas, namun lebih dari itu, liriknya merupakan ancaman serius bagi Israel.

Liriknya menyemangati muslim Palestina untuk terus berjihad melawan penjajahan Israel dan mengoyak keamanan mereka sebagaimana mereka telah merampas kedamaian di Palestina. Liriknya menyemangati umat Islam Palestina untuk terus berjihad melawan penjajahan Zionis dan mengguncang kehidupan mereka sebagaimana mereka telah merampas tanah Palestina.

Dengan syair penuh semangat dan nada heroik, pantas jika nasyid ini ditakuti. Video klip yang menunjukkan latihan pasukan Hamas dan sejumlah aksi mereka di lapangan ketika menghajar pasukan zionis membuat nasyid ini semakin gagah.




Share:

Tuesday, 30 August 2016

Do'a atau Salam ketika Memasuki dan Melewati Makam/Kuburan Islam


Apa Doa/Salam yang di gunakan untuk memasuki makam/kuburan?

Rasulullah s.a.w. pernah mengajarkan, ketika memasuki makam Islam agar mengucapkan salam.
{HR.Muslim dr Buroidah r.a.}:

السلامعلیکم اھل الدیارمن المءمنین والمسلمین واناان شاءاللہ بکم لاحقون نسأل اللہ لناولکم العافیہ

As salamu ‘alaikum ahlad diyaari minal mu’minina wal muslimiina wa innaa insya_allahu bikum laa khiquuna nas_alullaha lanaa wa lakumul ‘aafiyah.

Artinya:
”Selamat sejahtera atas kamu penduduk daerah kaum mu’minin dan muslimin,dan bila Allah menghendaki kami akan menyusulmu,kami mohon kepada Allah untuk kami dan kamu agar sejahtera.” 

Bila kita hanya melewati makam islam, hendaklah mengucapkan salam:

السلام علیکم یااھل القبوریاغفراللہ لناولکم انتم لناسلف و نحن بالاثر 

Aslamu ‘alaikum ya ahlal qubur, yaghfirullahu lanaa wa lakum,angtum lanaa salafun wa nachnu bil atsar.

Artinya:
”Selamat sejah tera atas kamu sekalian wahai penghuni qubur, semoga Allah mengampuni kami dan kamu sekalian,kamu mendahului kami dan kamipun akan menyusul"
Share:

Rahasia Cara Cepat Mencari Jodoh Dalam Islam


Jodoh adalah takdir dari Tuhan yang sudah ditetapkan, namun ikhtiyar dalam mendapatkan pasangan hidup adalah wajib hukumnya untuk muda-mudi yang sudah mapan dan siap untuk menikah, tak jarang remaja sekarang menginginkan pasangan hidup yang sangat baik namun tidak memperhatikan keadaan pribadinya dan tidak mau berusaha memperbaikinya.

Berikut ini adalah beberapa tips agar cepat mendapatkan jodoh, tentu saja jodoh yang sholeh/sholehah sesuai idaman kita semua.

Tips Agar Segera Menikah

Kita memiliki pasangan masing-masing, mula-mula berjauhan, kemudian bergerak saling mendekat, lalu ada yang dipersatukan dalam jarak dan waktu, namun ada yang berhenti dalam jarak yang tak terlalu jauh tapi tak bertemu atau bahkan ada yang makin menjauh. Bahkan jodoh kita sebenarnya sudah ada di depan mata, tapi karena amalan yang buruk sehingga kita tak segera dipersatukan. Allah senantiasa memberi pasangan hidup bagi setiap orang, namun tidak semua orang mudah menemukan belahan jiwanya, ada yang cepat ada yang lambat Bagi yang dilambatkan, ini menjadi latihan kesabaran, jika mampu menghadapinya dan berserah diri kepada Allah maka akan dimudahkan bertemu jodohnya & segera menikah. Di dalam Islam ada tip segera menikah:

1. Beramal shaleh, berbakti kepada orang tua.

Perbanyak shodaqoh, menolong orang dalam rangka meningkatkan kualitas keimanan & ketaqwaan menjadi lebih baik agar Allah memberikan pasangan yang memiliki kualitas yang juga sama tingkat kebaikannya. "Dan perempuan baik adalah untuk laki-laki baik dan laki-laki baik adalah untuk perempuan baik pula" (QS. an-Nur : 26).

2. Kepada jodoh, hendaknya jangan terlalu ideal.

Setiap orang punya kekurangan. Jadikanlah kita sebagai kriteria yang ideal. Jika kita mengharapkan jodoh yang baik maka jadilah orang yang baik, karena hati yang baik akan bertemu dan bersinergi dengan hati yang baik. Hati yang buruk akan berhimpin dengan hati yang buruk pula.

3. Berdoa & Berprasangka baik kepada Allah

"Aku selalu sesuai dengan persangkaan hambaKU kepadaKU. Dan aku selalu menyertainya ketika ia berzikir kepadaKU. Dan jika ia ingat padaKU dalam jiwanya, maka AKU pun mengingatnya dalam Zat-KU. Dan jika ia ingat padaKU ditempat ramai, AKU pun mengingatnya ditempat ramai yang lebih baik daripadanya. Jika ia mendekat padaKU sejengkal, AKU pun mendekat kepadanya sehasta. Jka ia mendekat sehasta, Aku pun mendekat kepadanya satu depa. Dan jika ia datang kepadaKU dengan berjalan, AKU pun akan datang kepadanya dengan berlari cepat" (Hadist Qudsi)

Sahabatku, yuk..aminkan doa ini untuk mendapatkan jodoh yg terbaik dari sisi Allah.'Rabbana hablana milladunka zaujan thayyiban wayakuna shahiban lii fiddini waddunya wal akhirah' Artinya. "Ya Tuhan kami, berikanlah kami pasangan yg terbaik dari sisiMu, pasangan yg juga menjadi sahabat kami dlm urusan agama, urusan dunia & akhirat."

Kemudian ada beberapa tips khusus (amalan) yang penting untuk kalian remaja yang sudah ingin menikah namun belum mendapatkan jodoh:
  1. Perbanyak membaca surat Ar Rahman
  2. Wajah murah senyum dan jangan sering cemberut
  3. Baca surat yusuf ayat : 4 sebanyak 3 kali
  4. Membaca shalawat 7 kali
  5. Tiupkan ditelapak tangan kemudian diusapkan ke wajah secara merata.
Share:

Lekas lah Menikah, Bila Belum Mampu Berpuasalah


Rasulullah صلي الله عليه وسلم mengarahkan anjuran dan motivasi untuk menikah ini kepada para seluruh umatnya, khususnya para pemuda. “Barangsiapa belum mampu, hendaklah ia berpuasa,” demikian sabda Beliau صلي الله عليه وسلم. Berikut ini hadits tentang perintah bagi generasi muda untuk segera menikah yang dinukil dari kitab “Syarah Bulughul Maram” karya Al-Hafidz Imam Ibnu Hajar Al-Asqalany رحمه اللة.

عَنْ عَبْدِ اَللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ رضي الله عنه قَالَ لَنَا رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( يَا مَعْشَرَ اَلشَّبَابِ ! مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ اَلْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ , فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ , وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ , وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ ; فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ )  مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

Abdullah Ibnu Mas’ud رضي الله عنه berkata: Rasulullah صلي الله عليه وسلم bersabda pada kami: “Wahai generasi muda, barangsiapa di antara kamu telah mampu berkeluarga hendaknya ia kawin, karena ia dapat menundukkan pandangan dan memelihara kemaluan. Barangsiapa belum mampu hendaknya berpuasa, sebab ia dapat mengendalikanmu.” [Muttafaq Alaihi]

Studi Sanad

Hadits ini termasuk hadits yang paling sahih secara takhrij dan sanad. Secara takhrij, karena hadits tersebut diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, sedangkan secara sanad karena hadits tersebut melewati jalur yang paling valid secara mutlak (Ashah Al Asanid), yaitu Sulaiman bin Mihran Al A’masy dari Ibrahim An-Nakha’i dari ‘Alqamah bin Qais An-Nakha’i dari Abdullah bin Mas’ud. Silsilah sanad tersebut dinilai sebagai sanad terbaik, seperti silsilah sanad Malik dari Nafi’ dari Ibnu Umar.

Imam Bukhari dan Nasa’i رحمه اللة juga meriwayatkan hadits yang sama dari Al-A’masy dengan jalur yang berbeda, yaitu dari ‘Ammarah bin ‘Umair dari Abdurrahman bin Yazid. Sanad tersebut sahih. Jadi, Al-A’masy memiliki dua jalur dalam riwayat hadits ini.

Sababul Wurud (Sebab Turunnya Hadits)

Imam Bukhari dan Nasa’i meriwayatkan dari Al-A’masy, dia berkata: ‘Ammarah dari Abdurrahman bin Yazid berkata: Aku bersama ‘Alqamah pernah mendatangi Abdullah (Ibnu Mas’ud), lalu beliau (Ibnu Mas’ud) berkata: Dahulu kami adalah para pemuda yang tidak memiliki sesuatu apapun, lalu Rasulullah صلي الله عليه وسلم bersabda, “Wahai segenap para muda, barangsiapa di antara kamu telah mampu berkeluarga hendaknya ia kawin, dst”.

Dalam riwayat Muslim: Aku (Abdurrahman bin Yazid) dan pamanku (‘Alqamah) dan Al Aswad pernah mendatangi Abdullah bin Mas’ud رضي الله عنه. Beliau (Ibnu Mas’ud) berkata: “Pada saat itu aku masih seorang pemuda”. Lalu beliau menyebutkan hadits itu, seolah-olah beliau menyebutkannya karena aku. Tak lama setelah itu pun aku menikah.

Gharibul Hadits (Istilah-Istilah Asing)
  • Ma’syar, artinya sekelompok atau segenap orang yang memiliki sifat tertentu, seperti segenap pemuda, segenap orang tua, segenap para nabi dan sebagainya.
  • Syabab: bentuk plural (jamak) dari Syab, artinya para pemuda.
  • Ba’ah, secara bahasa berarti jima’ (bersenggama) kemudian dipakai untuk menyatakan akad nikah.
  • Wija’, artinya tameng. Orang yang berpuasa seolah-olah memiliki tameng yang dapat melindungi dirinya.

Musykilul Hadits

Imam Nawawi رحمه اللة dalam kitabnya Syarah Muslim mengatakan bahwa para ulama berbeda pendapat mengenai maksud dari kata Ba’ah dalam hadits tersebut. Sebagian ulama mengatakan bahwa yang dimaksud Ba’ah di sini adalah maknanya secara bahasa, yaitu jima’. Jadi bunyi hadits tersebut menjadi, “Barangsiapa di antara kalian telah mampu berjima’, hendaklah ia menikah. Barangsiapa belum mampu berjima’, hendaklah ia berpuasa untuk menahan syahwat dan air maninya, sebagaimana tameng yang menahan serangan”.

Jika yang dimaksud Ba’ah adalah jima’, maka objek dari hadits tersebut adalah para pemuda yang memiliki hasrat yang besar terhadap lawan jenisnya.

Pendapat kedua mengatakan bahwa yang dimaksud Ba’ah adalah kemampuan seseorang untuk memberikan nafkah dan keperluan pernikahan. Jadi, bunyi haditsnya menjadi,

“Barangsiapa di antara kalian telah mampu memberikan nafkah dan keperluan pernikahan, hendaklah ia menikah. Barangsiapa belum mampu memberikan nafkah dan keperluan pernikahan, hendaklah ia berpuasa untuk menahan syahwatnya”.

Makna dan Uslub

Rasulullah صلي الله عليه وسلم mengarahkan anjuran dan motivasi untuk menikah ini kepada para seluruh umatnya, khususnya para pemuda. Beliau bersabda, “Wahai segenap para pemuda”. Kata “Ma’syar” yang berarti “segenap” menyiratkan makna kemanusiaan dan sosial yang menjadi ciri masyarakat Islam. Beliau tidak menggunakan kata lain seperti “Ya Ayyuha Syabab” misalnya, karena kata “Ma’syar” memiliki nuansa cinta dan kasih sayang dalam komunitas muslim. Hal ini merupakan salah satu bentuk kepedulian Islam terhadap persoalan para pemuda, sehingga Islam memberikan perhatian yang khusus bagi mereka, yaitu anjuran untuk segera menikah bagi yang telah mampu.

“Barangsiapa belum mampu, hendaklah ia berpuasa”. Beliau menggunakan kata “Alaihi” yang berarti “hendaklah” untuk menyatakan makna banyak. Artinya, “hendaklah ia memperbanyak berpuasa”. Beliau tidak menggunakan kata “Fal Yashum” misalnya, yang berarti “berpuasalah”, karena kata itu bermakna puasa yang sehari atau dua hari saja. Adapun kata “Alaihi Bishoum” bermakna memperbanyak berpuasa.

Hadits tersebut di atas juga memberikan hikmah yang sangat penting dalam pernikahan, yaitu “karena ia lebih mampu menjaga pandangan dan lebih mampu memelihara kemaluan”. Ini merupakan jaminan yang sangat penting bagi umat manusia yang ingin memelihara pandangan dan kemaluannya.

Dalam hadits tersebut terdapat Shighat Tafdhil yaitu kata “Aghaddu” dan “Ahshonu” yang berarti “lebih mampu menundukkan” dan “lebih mampu memelihara” untuk menunjukkan tujuan daripada pernikahan, yaitu terpeliharanya pandangan dan kemaluan. Kata tersebut juga memberikan pemahaman bahwa keimanan memiliki kemampuan menundukkan dan memelihara sebagian pandangannya, sedangkan pernikahan memiliki kemampuan yang lebih besar dan kuat.

Kemudian hadits tersebut juga memberikan pengarahan bagi para pemuda yang belum mampu melaksanakan pernikahan untuk memperbanyak berpuasa, karena puasa mampu menahan gejolak syahwat.

Isntinbath (Hukum Fikih)

Hadits di atas mengandung hukum-hukum yang sangat penting berkaitan dengan masalah sosial, di antaranya yaitu:

1. Anjuran dan motivasi yang sangat kuat untuk menikah
Secara lahir, hadits tersebut menunjukkan wajibnya menikah bagi yang telah mampu. Tentunya yang dimaksud mampu di sini sesuai dengan pengertian yang telah kita bahas di depan. Pendapat inilah yang diambil oleh para ulama dari kalangan Zhahiriyah dan salah satu riwayat dari Imam Ahmad.

Sedangkan mayoritas (jumhur) ulama dan riwayat yang masyhur dalam mazhab Imam Ahmad mengatakan bahwa hukum menikah bagi yang telah mampu dalah sunnah, bukan wajib. Tentu saja dengan syarat ia mampu menahan dirinya dari perbuatan dosa (seperti zina, onani, masturbasi, dsb). Jika tidak, maka hukum menikah menjadi wajib baginya menurut kesepakatan seluruh ulama.

Para ulama menjawab dalil Zhahiriyah dengan sabda Rasul صلي الله عليه وسلم, “Barangsiapa belum mampu, hendaklah ia berpuasa”. Jika berpuasa disunnahkan, maka menikah pun demikian, karena puasa adalah sebagai ganti dari menikah.

2. Hukum menikah bagi setiap orang berbeda-beda sesuai kondisinya.
Berikut ini rinciannya:
Wajib, bagi yang khawatir terjerumus ke dalam perbuatan dosa, sementara ia mampu menikah.
Haram, bagi yang belum mampu berjima’ dan membahayakan kondisi pasangannya jika menikah.
Makruh, bagi yang belum membutuhkannya dan khawatir jika menikah justru menjadikan kewajibannya terbengkalai.
Sunnah, bagi yang memenuhi kriteria dalam hadits di atas sedangkan ia masih mampu menjaga kesucian dirinya.
Mubah, bagi yang tidak memiliki pendorong maupun penghalang apapun untuk menikah. Ia menikah bukan karena ingin mengamalkan sunnah melainkan memenuhi kebutuhan bilogisnya semata, sementara ia tidak khawatir terjerumus dalam kemaksiatan.
Akan tetapi penelitian menunjukkan bahwa poin terakhir ini hukumnya sunnah sebagaimana sebagian ulama mengambil pendapat ini berdasarkan hadits-hadits yang berisi anjuran untuk menikah secara mutlak.

Qodhi Iyadh berkata: hukum menikah adalah sunnah bagi yang ingin menghasilkan keturunan meskipun ia tidak memiliki kecenderungan untuk berjima’, berdasarkan hadits “Sesungguhnya aku merasa bangga dengan banyaknya jumlah kalian (umatku)” dan juga hadits-hadits yang secara lahir berisi anjuran untuk menikah.

Hadits-hadits yang berisi anjuran untuk menikah ini sangatlah banyak sehingga semakin menguatkan perintah ditekankannya menikah bagi yang telah mampu meskipun ia masih dapat menjaga kesucian dirinya.

3. Menikah merupakan solusi yang tepat dalam mencegah tersebarnya penyakit masyarakat, yaitu perzinahan, pemerkosaan, seks bebas dan lain sebagainya.

4. Hadits tersebut juga menjadi renungan bagi para pemerhati masalah sosial agar memberikan perhatian yang serius kepada para pemuda, kerena mereka merupakan tulang punggung peradaban umat. Jika para pemuda di suatu komunitas baik, maka baiklah urusan mereka. Wallahu A’lamu Bishowab.
Share: